ASSALAMU'ALAIKUM Wr.Wb

Jumat, 20 Januari 2017

3D Teknologi ( 3D PRINTING )


3D printing adalah proses pembuatan benda padat tiga dimensi dari sebuah desain secara digital menjadi bentuk 3D yang tidak hanya dapat dilihat tapi juga dipegang dan memiliki volume. Layaknya seperti patung yang memiliki  vollume.

 Untuk 3D printing sendiri penyebarannya sudah begitu banyak hampir  dibelahan  dunia, termasuk di Indonesia tapi belum terlalu populer adapun perusahaan – perushaan negara  besar sudah menggunakan nya untuk membuat model prototype untuk produk mereka sebelum hasil aslinya dibuat. Proses ini dinamakan rapid prototyping. Desainer dari perusahaan tersebut membuat modelnya dalam bentuk file CAD yang kemudian dikirim ke mesin 3D printer. Tapi, masalahnya, untuk bahan nya sendiri  yang  digunakan masih  sangat rapuh dan gampang hancur, jadi tidak bisa dikomersilkan apa lagi dipasarkan .

Tapi, jangan khawatir saat ini sudah ditemukan campuran bahan untuk keperluan 3D Printing yang cukup kuat yang terbuat dari campuran plastik dan besi. Bahan ini dinamakan nanocomposite. Bahan ini cukup kuat, sehingga dapat bertahan lama dan tahan pula dari benturan.

Dibawah ini adalah contoh dari seni 3D printing :

1. Membuat softcase handphone. jadi aman deh handphone nya hehe 




















2. Membuat minidrone, mengaplikasikan  elektronik dengan bahan dari 3D printing.















3. Membuat  model prototype untuk makanan sebelum dibuat. contoh nya kaya pizza ini  hmm.. pasti enak ya hehe



















Cara Kerja Printer 3D
Sebenarnya konsep printer 3D ini (setidaknya yang kami lihat disana) serupa dengan mesin printer konvensional yang ada (2D). Yang membedakan adalah printer ini menggunakan bahan semacam plastik (PLA Fillament tepatnya) sebagai tintanya dan menyusun bentuk sesuai desain dari bawah ke atas.

Generasi awal Printer 3D ini juga memiliki keterbatasan. Hanya satu buah warna bahan yang dapat dipilih. Diperlukan kreativitas tinggi dalam mencetak untuk membuat hasil yang memiliki beragam warna (print sebagian dengan warna a, stop, ganti bahan warna b, lanjut, dan seterusnya).
   
Sekian pembahasan tentang 3D printing ini, semoga bisa bermanfaat.. 








Tugas Softskill :

Bp. Arby pramana


3D Teknologi VR (Virtual Reality)



     Salah satu tren teknologi yang lagi menarik lainnya ditahun  ini adalah virtual reality atau biasa disingkat VR. Virtual reality adalah sebuah teknologi yang membuat pengguna atau user dapat berinteraksi dengan lingkungan yang ada dalam dunia maya atau  bukan keadaan sebenarnya dan disimulasikan lewat komputer, sehingga pengguna merasa berada di dalam lingkungan tersebut. Di dalam bahasa Indonesia virtual reality dikenal dengan istilah realitas maya.

      Kelebihan utama dari virtual reality ini adalah pengalaman yang membuat user/pengguna merasakan sensasi dunia nyata dalam dunia maya. Bahkan perkembangan teknologi virtual reality saat ini memungkinkan tidak hanya indra penglihatan dan pendengaran saja yang bisa merasakan sensasi nyata dari dunia maya dari virtual reality, namun juga indra yang lainnya.

Perkembangan Virtual Reality
      
      Mengenai sejarah Virtual reality  sebenarnya bermula dari sebuah prototype dari visi yang dibangun oleh Morton Heilig pada tahun 1962 yang bernama Senosorama. Sensorama dibuat untuk menghadirkan pengalaman menonton sebuah film agar tampak nyata dengan melibatkan berbagai indra dalam hal ini berupa indra penglihatan, pendengaran, penciuman, dan sentuhan. Setelah itu, virtual reality berkembang dari hari ke hari dan tentunya semakin canggih.

Adapun perkembangan sejarah virtual reality bisa digambarkan secara sederhana melalui grafik berikut:



Tahun 2000 keatas Virtual Reality mengalami perubahan lebih canggih seperti yang terlihat dibawah ini:
  




 Perangkat dan Elemen Virtual Reality
      
       Adapun untuk memunculkan sensasi nyata dari virtual reality diperlukan perangkat pendukung. Perangkat yang digunakan untuk mendukung teknologi virtual reality biasanya berupa helm, walker, headset, suit dan sarung tangan (glove). Perangkat-perangkat tersebut bertujuan untuk melibatkan sebanyak mungkin indra yang dimiliki manusia. 

Ada 4 elemen penting dalam virtual reality yang saya baca. Adapun 4 elemen tersebut adalah :
1.Virtual world, sebuah konten yang menciptakan dunia virtual dalam bentuk screenplay maupun script

2.Immersion, sebuah sensasi yang membawa pengguna teknologi virtual reality merasakan ada di sebuah lingkungan nyata yang padahal fiktif. Immersion dibagi dalam 3 jenis, yakni:
o    Mental immersion, membuat mental penggunanya merasa seperti berada di dalam lingkungan nyata
o    Physical immersion, membuat fisik penggunanya merasakan suasana di sekitar lingkungan yang diciptakan oleh virtual reality tersebut
o    Mentally immersed, memberikan sensasi kepada penggunanya untuk larut dalam lingkungan yang dihasilkan virtual reality

3. Sensory feedback berfungsi untuk menyampaikan informasi dari virtual world ke indera penggunanya. Elemen ini mencakup visual (penglihatan), audio (pendengaran) dan sentuhan

4. Interactivity yang bertugas untuk merespon aksi dari pengguna, sehingga pengguna dapat berinteraksi langsung dalam medan fiktif atau virtual world

Sebuah teknologi dapat dikatakan sebagai virtual reality jika sudah memenuhi beberapa persyaratan berikut ini:

·        Tampilan gambar / grafis / visualisasi 3D tampak nyata dan sesuai dengan perspektif dari penggunanya.

·        Mampu mendeteksi semua gerakan dan respon dari pengguna, seperti gerakan kepala atau bola mata pengguna. Ini dibutuhkan agar tampilan grafis dapat sesuai dengan perubahan dunia 3D dari pengguna itu sendiri.




Tugas Softskill :


Bp. Arby Pramana



Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More