Kecerdasan buatan
(Artificial Intelligent, AI) telah menjadi wacana umum yang sangat penting dan
banyak dijumpai. Kecerdasan Buatan atau Sistem cerdas atau Intelegensi Buatan
atau Artificial Inteligence merupakan cabang terpenting dalam dunia komputer.
Komputer tidah hanya alat untuk menghitung, tetapi diharapkan dapat
diberdayakan untuk mengerjakan segala sesuatu yang bias dikerjakan oleh
manusia. Manusia mempunyai pengetahuan, pengalaman dan kemampuan penalaran
dengan baik, agar komputer bisa bertindak seperti dan sebaik manusia, maka
komputer juga harus dibekali pengetahuan dan mempunyai kemampuan untuk menalar.
Pada sistem cerdas kali
ini membahas tentang Perbandingan Tekhnologi di 3 Negara, seperti yang kita
ketahui seiring perkembangan zaman banyak sekali tekhnologi yang menggunakan
sistem cerdas untuk mempermudah,mempercepat,membantu kinerja manusia agar lebih
mudah. Salah satunya adalah Tekhnologi Kereta Cepat yang berada di :
- Negara Jepang
Sebuah kereta levitasi
magnetik Jepang memecahkan rekor kecepatan dunia setelah bergerak dengan
kecepatan 603 km per jam dalam uji coba di dekat Gunung Fuji. Kereta tersebut
mengalahkan kecepatan kereta uji coba sebelumnya yang bergerak dengan kecepatan
590 km per jam.
Kereta levitasi
magnetik Jepang menggunakan magnet bermuatan listrik untuk membawa gerbong di
atas rel. Sebagai pemilik kereta, perusahaan Central Japan Railway (JR Central)
berencana untuk memperkenalkan layanan kereta rute Tokyo-Nagoya pada 2027
mendatang.
Perjalanan 280 km
antara Tokyo dan Nagoya, bisa ditempuh dalam waktu 40 menit. Namun, penumpang
tidak akan merasakan kecepatan tertinggi kereja tersebut karena kereta akan
beroperasi maksimum pada kecepatan 505 km per jam. Persiapan diperkirakan
menghabiskan dana sebesar 100 miliar dolar hanya untuk rute ke Nagoya. Jepang
rencananya akan membangun terowongan mahal.
- Negara China
Tekhnologi sistem
cerdas pertama untuk kereta kecepatan tinggi china di produksi oleh CSR Qingdao
Sifang Co, Ltd di Qingdao, sebuah kota pantai di provinsi shandong China Timur.
Tes kereta api, kecepatan tinggi (CRH) 380A kereta sebagai platform teknis
adalah kendaraan transportasi besar pertama china yang menerapkan internet
teknologi things dan teknologi jaringan sensor dimana penumpang bisa menikmati
layanan informasi modern seperti e-ticket dan wifi.
- Negara Indonesia
Kereta cepat di
Indonesia ini mengadopsi sistem kendali CTCS-3 yang telah mendapatkan
sertifikasi dari Loyds dan TUV serta sertifikasi Safety Implementation Level
(SIL) 4, sedangkan untuk telekomunikasi menggunakan sistem GSM-R yang dinilai
andal dan terpercaya.
Kereta Cepat
Jakarta-Bandung ini akan dilengkapi dengan sistem teknologi pencegahan, risiko,
dan keamanan. Kereta ini juga akan memiliki kendali pemeriksaan, pengawasan dan
pemeliharaan secara menyeluruh terhadap berbagai fasilitas, antara lain unit
kereta, jalur kereta, jembatan, sistem sinyal komunikasi dan jaringan kontak,
pemantauan pergerakan roda dengan rel.
Teknologi ini memiliki
fasilitas sistem deteksi dini terhadap bencana, pengujian yang komprehensif
terhadap sarana serta prasarana untuk meyakinkan kereta dapat beroperasi aman
dan tepat melebihi 99 persen dari standar EMUs. Pembangunan kereta cepat juga
mempertimbangkan kondisi alam,iklim,geologi yang rawan gempa dan disesuaikan
dengan UU yang berlaku di Indonesia.
Kereta cepat
Jakarta-Bandung ini memiliki platform teknologi EMU China dengan kecepatan 350
km/jam. Untuk saat ini tentu disesuaikan dengan jarak tempuh, yang ditargetkan
pada tahap komersial awal, 200 km per jam, sehingga waktu tempuh 140,9 km,
sekitar 45 menit.
Kesimpulan :
Jadi, dari Perbandingan
Sistem Cerdas Tentang Tekhnologi Di 3 Negara
kita bisa lihat bahwa jepang memang paling unggul dari negara-negara
lain. Tidak kita bisa pungkiri karena jepang memang mempunyai produksi
tekhnologi dan otomotif yang bagus. Seiring perkembangan zaman,negara lain pun
bisa juga memproduksi hasil tekhnologi dan otomotif seperti negara sakura tersebut.
Tapi juga tergantung pemerintah negara itu sendiri bagaimana cara dia
mengembangkan hasil produksi negaranya agar menjadi negara yang lebih maju
dalam segala hal.
Refrensi :